Jumat, 09 Oktober 2015

Pengaruh Penayangan Film Kartun Terhadap Anak di Bawah Umur

       Saat ini, anak-anak sudah mempunyai kegiatan yang cukup banyak. Selain bersekolah, ada juga orangtua yang sudah mendaftarkan anaknya diberbagai kegiatan. Maka dari itu, hiburan sangatlah penting untuk anak-anak. Hiburan bisa dalam bentuk liburan, menonton acara di televisi, bermain, dan kegitan lainnya yang bisa membuat anak lupa akan lelahnya fisik dan mental mereka pada rutinitas harian yang mereka jalani. Sayangnya, di Indonesia salah satu cara untuk menghibur anak-anak yaitu dengan cara menonton acara di telivisi telah dicemari dengan hal-hal yang dapat merusak anak itu sendiri.
         
      Kartun-kartun yang ditayangkan di saluran televisi Indonesia kebanyakan berasal dari luar. Hiburan yang pantas dipertontonkan untuk anak adalah acara yang mengandung banyak hikamh yang bisa diabil untuk diterapkan dalam kehiduapn sehari-hari si anak. Beberapa contoh hiburan yang bermutu yaitu:
- Dora The Explorer – Global TV
- Laptop Si Unyil – TRANS 7
- Curious Goerge - ANTV
- Thomas and Friends – Global TV
- Disney Junior – MNC TV

     Pada tanggal 22 September 2015, KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) telah mengeluarkan secara resmi surat keputusan yang berisi tentang penayangan film kartun di televisi Indonesia yang tidak mendidik. KPI bersikeras bahwa beberapa kartun yang sekarang ditayangkan di beberapa saluran TV Indonesia tidak mendidik malah justru menimbulkan dampak negatif untuk anak di bawah umur yang menontonnya. Ada beberapa alasan yang menguatkan pernyataan KPI yaitu:
- Adanya Kekerasan Fisik
- Adanya Kekerasan pada Hewan
- Penggunaan Senjata Tajam dan Benda Keras
- Banyak Mengeluarkan Kata Kasar
- Banyak Adegan yang Berbahaya
- Sifat-sifat Negatif Karakter (Iri, Egois, Pelit, DLL)
- Muatan Porno

Beberapa film kartun yang mengandung unsur-unsur diatas adalah:
- Spongebob Squarepants – Global TV
- Tom and Jerry – ANTV, RCTI, dan Global TV
- Crayon Sinchan - RCTI
- Bima Sakti - ANTV
- Little Krishna – ANTV


      Walaupun anak-anak mebutuhkan hiburan, pastikan hiburan yang diberikan layak untuk dipertontonkan. Jangan sampai yang niat awalnya untuk menhibur anak malah menjadi merusak anak. Orangtua bisa memilihkan yang mana yang baik untuk anak mereka masing-masing. Orangtua juga bisa menemani anak-anak mereka ketika sedang menonton agar jika terjadi adegan yang tidak pantas bisa langsung dijelaskan oelh orangtua kepada anaknya sehingga tidak terjadi kerusakan pada anak.