Minggu, 11 Oktober 2015
Jumat, 09 Oktober 2015
Pengaruh Penayangan
Film Kartun Terhadap Anak di Bawah Umur
Saat ini, anak-anak sudah mempunyai kegiatan yang cukup banyak. Selain
bersekolah, ada juga orangtua yang sudah mendaftarkan anaknya diberbagai kegiatan.
Maka dari itu, hiburan sangatlah penting untuk anak-anak. Hiburan bisa dalam
bentuk liburan, menonton acara di televisi, bermain, dan kegitan lainnya yang
bisa membuat anak lupa akan lelahnya fisik dan mental mereka pada rutinitas
harian yang mereka jalani. Sayangnya, di Indonesia salah satu cara untuk
menghibur anak-anak yaitu dengan cara menonton acara di telivisi telah dicemari
dengan hal-hal yang dapat merusak anak itu sendiri.
Kartun-kartun
yang ditayangkan di saluran televisi Indonesia kebanyakan berasal dari luar.
Hiburan yang pantas dipertontonkan untuk anak adalah acara yang mengandung
banyak hikamh yang bisa diabil untuk diterapkan dalam kehiduapn sehari-hari si
anak. Beberapa contoh hiburan yang bermutu yaitu:
- Dora The Explorer – Global TV
- Laptop Si Unyil – TRANS 7
- Curious Goerge - ANTV
- Thomas and Friends – Global TV
- Disney Junior – MNC TV
Pada
tanggal 22 September 2015, KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) telah mengeluarkan
secara resmi surat keputusan yang berisi tentang penayangan film kartun di
televisi Indonesia yang tidak mendidik. KPI bersikeras bahwa beberapa kartun
yang sekarang ditayangkan di beberapa saluran TV Indonesia tidak mendidik malah
justru menimbulkan dampak negatif untuk anak di bawah umur yang menontonnya.
Ada beberapa alasan yang menguatkan pernyataan KPI yaitu:
- Adanya Kekerasan Fisik
- Adanya Kekerasan pada Hewan
- Penggunaan Senjata Tajam dan Benda
Keras
- Banyak Mengeluarkan Kata Kasar
- Banyak Adegan yang Berbahaya
- Sifat-sifat Negatif Karakter (Iri,
Egois, Pelit, DLL)
-
Muatan Porno
Beberapa film kartun yang mengandung
unsur-unsur diatas adalah:
- Spongebob Squarepants – Global TV
- Tom and Jerry – ANTV, RCTI, dan
Global TV
- Crayon Sinchan - RCTI
- Bima Sakti - ANTV
-
Little Krishna – ANTV
Walaupun anak-anak mebutuhkan hiburan,
pastikan hiburan yang diberikan layak untuk dipertontonkan. Jangan sampai yang
niat awalnya untuk menhibur anak malah menjadi merusak anak. Orangtua bisa
memilihkan yang mana yang baik untuk anak mereka masing-masing. Orangtua juga
bisa menemani anak-anak mereka ketika sedang menonton agar jika terjadi adegan
yang tidak pantas bisa langsung dijelaskan oelh orangtua kepada anaknya
sehingga tidak terjadi kerusakan pada anak.
Langganan:
Postingan (Atom)